bunyinya

bunyinya

Selasa, 07 Juni 2011

Hari-hari Permen Loli


Apa yang terjadi dengan
hari-hari permen loli
yang tersiram mentari dan gelak tawa,
yang terasa manis sedikit getir
seperti limun perasan jeruk segar?

Apa yang terjadi dengan
balap sepeda roda tiga di jalanan,
lari telanjang kaki di rerumputan,
yang merimbun terlalu cepat,
dan berbisikan rahasia
di balik pohon tua?

Apa yang terjadi dengan
main tepuk tangan sampai
memerah dan pedih telapak kita,
atau bermainan di luar
bermandi panasnya mentari
atau dinginnya air hujan?

Apa yang terjadi dengan
si gadis kecil yang
dulu kusebut sebagai
sahabat karibku?
Kita selalu bertukar kata.
Kini kita jarang berbicara.
Kita bermain ayunan berdua
tinggi melayang di udara.
Kini ayunanmu kosong
tak ada yang mengayunnya.

Mereka bilang semua berubah,
semua selalu berubah.
Kini kutahu
semua itu benar adanya.

Karena kita takkan lagi
bercanda dan berbisik di balik pohon tua itu,
atau lari telanjang kaki di rerumputan.
Takkan lagi permen loli terasa manis.
Takkan lagi limun jeruk terasa getir.

Dan takkan lagi
kita bergandengan tangan
di sepanjang jalanan panjang berdebu
yang kita sebut HIDUP …    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar